PUISI LAMA ( Mantra, Syair, Gurindam, Pantun)
Sering kita mendengar dan membaca puisi tanpa mengetahui jenis puisi tersebut. Nah sekarang kita kupas dengan tajam menggunakan silet hahaha.
Puisi Lama adalah Puisi yang masih terikat dengan aturan-aturan.
Aturan aturan tersebut seperti :
- Tiap kata per baris
- Tiap baris per bait
- Rima
- Irama
- Jumlah suku kata
Jenis-jenis Puisi Lama antara lain yaitu :
- Mantra : Dulunya bukan merupakan Karya sastra, dulu digunakan untuk adat istiadat dan sistem kepercayaan.
Contoh :
Assalammu’alaikum putri satulung besar
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
Yang beralun berilir simayang
Mari kecil, kemari
Aku menyanggul rambutmu
Aku membawa sadap gading
Akan membasuh mukamu
2. Syair : Puisi Lama yang berasal dari Arab.
Ciri Cirinya, Satu Bait Terdiri dari 4 Baris, Bersajak a,a,a,a, Isi semua tidak ada sampiran, terdiri 8-12 suku kata.
Contoh :
Pada zaman dahulu kala (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Tersebutlah sebuah cerita (a)
Sebuah negeri yang aman sentosa (a)
Dipimpin sang raja nan bijaksana (a)
Negeri bernama Pasir Luhur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Tanahnya luas lagi subur (a)
Rakyat teratur hidupnya makmur (a)
Rukun raharja tiada terukur (a)
Raja bernama Darmalaksana (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)
Tampan rupawan elok parasnya (a)
Adil dan jujur penuh wibawa (a)
Gagah perkasa tiada tandingnya (a)
3. Gurindam : Puisi yang berasal dari India.
Ciri-crinya, bersajak aa,bb,cc, isinya merupakan nasehat.
Contoh :
Kurang pikir kurang siasat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Tentu dirimu akan tersesat (a)
Barang siapa tinggalkan sembahyang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Bagai rumah tiada bertiang ( b )
Jika suami tiada berhati lurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
Istri pun kelak menjadi kurus ( c )
4. Pantun : Puisi melayu asli yang sudah mengakar dan membudaya dimaayarakat.
Ciri-cirinya, bersajak ab,ab, Satu bait terdiri dari 4 baris, baris 1&2 sampiran baris 3&4 Isi.
Contoh :
Ada pepaya ada mentimun (a)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
Ada mangga ada salak (b)
Daripada duduk melamun (a)
Mari kita membaca sajak (b)
Jenis Pantun yaitu : Pantun biasa, Seloka pantun (berkait), Talibun.
1. Pantun biasa yaitu ndak usah ribet ribet yang namanya pantun biasa ya alakadanya heheheh.
Contoh :
Buah mangis buah pepaya
Ilham maniis siapa yang punya
2. Seloka
Seloka atau bisa kita sebut dengan Pantun berkait.
Maksutnye Jeng gene :
Baris kedua dan Ketiga pada bait pertama dijadikan baris pertama dan kedua bait kedua. Dst
Contoh :
Lurus jalan ke Payakumbuh,
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan
Di mana hati tak kan rusuh,
Ibu mati bapak berjalan
Kayu jati bertimbal jalan,
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
Turun angin patahlah dahan
Ibu mati bapak berjalan,
Ke mana untung diserahkan
3. Talibun
Talibun merupakan pantun yang jumlah baris pada setiap bait 4 atau lebih pokonya genap. Jika barisnya 4 maka baris pertama dan kedua sampiran baris ketiga dan keempat isi. Kalau 1 bait 6 baris maka baris 1-3 sampiran baris 4-6 isi
Conroh :
Kalau anak pergi ke pekan
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Yu beli belanak pun beli sampiran
Ikan panjang beli dahulu
Kalau anak pergi berjalan
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
Ibu cari sanak pun cari isi
Induk semang cari dahulu
4. Pantun Kilat ( Karmina )
Baris pertama sampiran n dua isi, sajaknya a,a, setiap bait terdiri 2 baris, terdiridari 8-12 suku kata
Contoh :
Dahulu parang, sekarang besi (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)
Dahulu sayang sekarang benci (a)